Sesuatu yang seharusnya bertahan sampai di titik penantian
Kini berhenti terengah di persimpangan jalan
Terlalu lelah baginya untuk tetap bertahan
Atau mungkin tak ada lagi alasan baginya untuk terus melanjutkan
Aku tetap menunggu di titik batas yang engkau janjikan
Bersama segenggam harapan yang tlah engkau berikan
Sejalan dengan fikiranku yang berulang kali merekam ulang
Saat-saat dimana janji itu engkau ikrarkan
Namun, dimanakah engkau saat ini?
Saat aku setia menunggumu, bersama janji dan harapan darimu?
Apakah janji hanyalah sekedar janji?
Ataukah aku, si wanita bodoh yang tlah tertipu oleh pemikiran semu?
Sekarang aku mengerti
Apa yang sedang ku tunggu sejak awal
Mungkin tidak akan pernah datang menghampiri
Namun satu hal yang terus saja membebani fikiranku
Kemana perginya cinta itu?
Apakah dia sudah menemukan sesuatu yang jauh lebih indah dariku?
Apa benar bahwa aku memang tidak pantas untuk memilikinya?
Sekarang aku berdiri disini
Mengusap air mataku yang tidak seharusnya terjatuh karenamu
Merenggangkan genggamanku akan harapan yang tlah layu dan basah
Dan kini jatuh terhempas bersama dengan tangisanku